Kalau tidak terjadi inflasi 80% atau kerusuhan nasional, bulan April depan, pertokoan baru Senayan City akan menghembuskan nafas pertamanya di industri ritel Indonesia. Kompleks perkantoran, apartemen, hotel dan mal yang dikembangkan oleh Grup Agung Podomoro ini akan bersaing dengan mal-mal kelas tinggi Jakarta seperti Plaza Senayan, Plaza Indonesia dan mungkin Pondok Indah Mall 2. Tidak tanggung-tanggung, mal ini menjadi tuan rumah untuk merek high-end seperti Ermenegildo Zegna dan Salvatore Ferragamo yang saya sendiri belum bisa membayangkan mampu membelinya.

Tapi booming mall kelas tinggi tidak berhenti disini: hanya beberapa kilo dari Senayan City juga telah berdiri kokoh Sudirman Place. Beberapa kilometer setelah itu, di dekat Bunderan HI, tengah dibangun Grand Hotel Indonesia yang lengkap dengan Shopping Town-nya, yang juga dikonsep elit. Di seberang GHI tengah direncanakan pengembangan Plaza Indonesia Extension. Masih tetangga, di areal SCBD, Grup Tan Kian tengah membangun Pacific Place, sebuah mal oval yang perimeternya lebih panjang daripada Orchard Rd., Singapura. Whew!

Lucunya, semua mal ini mengaku sebagai mal high-end yang menjual barang-barang mahal dan mewah. Tidak ada yang mengklaim sebagai pusat grosir murah atau supplier kaos distro.

Walaupun sangat menyenangkan jika kita memiliki butik-butik mewah berjejeran di jalan protokol ibukota, tetapi sepertinya lahan yang ditawarkan untuk butik-butik mewah dan eksklusif ini menjadi terlalu banyak. Padahal butik mewah sendiri sebenarnya tidak terlalu banyak. Nah, lalu mal-mal malang ini mau diisi apa? Apakah menjadi seperti saat ini dimana Jakarta memiliki tiga toko Gucci, Hugo Boss, Aigner, Versace, dll yang terletak di jalan yang sama. Hmmm, sepertinya ini malah melawan konsep eksklusif.

Dan jika membuat beberapa cabang butik di jalan yang sama adalah opsi yang dipilih, apakah warga Jakarta sanggup menyerap semua benda-benda mewah ini mengingat populasi cream society kita sedikit sekali?

Mall kelas tinggi Jakarta
Tagged on:     

33 thoughts on “Mall kelas tinggi Jakarta

  • January 10, 2006 at 10:49 pm
    Permalink

    Di jogja juga akan segera menyusul…
    Hehe..
    Jogja jadi banyak orang tajir yah??

    Reply
  • January 11, 2006 at 10:10 am
    Permalink

    wah mbokya bikin di Batam. di batam gak ada mall mewah, kaki lima semua mallnya.

    ferragamo-nya keketik ferragano, mas

    Reply
  • January 11, 2006 at 10:34 am
    Permalink

    Duh, kelewatan, padahal kemarin saya sudah sadar kalau saya salah ngetik ferragamo.

    Reply
  • January 11, 2006 at 1:57 pm
    Permalink

    “….apakah warga Jakarta sanggup menyerap semua benda-benda mewah ini mengingat populasi cream society kita sedikit sekali?”

    Lha, emang buat kebanyakan warga Jakarta mal jadi tempat rekreasi baru menggantikan kebun binatang, musium, dunia fantasi, dll, Mas. Ke sana cuma buat cuci mata & kumpul2, bukan beli-beli. Tapi denger2 Yogya juga bakalan menyusul ya. Terakhir ke sana bln Juli taon lalu, katanya udah ada 24 penerbangan internasional tiap hari ke Yogya.

    Reply
  • January 11, 2006 at 2:37 pm
    Permalink

    ambil sisi positifnya aja, berarti ekonomi Indonesia sudah agak pulih dan membaik dengan banyak masuknya investor.

    btw, saya juga termasuk orang yg menganggap mall sebagai “tempat rekreasi” ketimbang “pusat perbelanjaan”, karena sering ke mall dan tidak beli apa2 (paling minum atau kentang goreng aja)

    :))

    Reply
  • January 11, 2006 at 5:46 pm
    Permalink

    Lha, emang buat kebanyakan warga Jakarta mal jadi tempat rekreasi baru menggantikan kebun binatang, musium, dunia fantasi, dll, Mas.

    Nah justru itu. Berarti kan warga Jakarta yang membeli sesuatu di mall mewah tidak setara dengan yang berkunjung disana?

    Reply
  • January 14, 2006 at 6:43 am
    Permalink

    sayah juga heran. mall itu kan tempat jualan. tapi menjual barang2 yang ga bisa dibeli :( cuma bisa dibeli orang2 tajir.

    tapi kalo sayah tajir beneran mah, sayah bakal syopingnyah di laur negri. kan tajir gitu loh. hohoho… :D

    Reply
  • January 14, 2006 at 7:43 pm
    Permalink

    masih banyak kok mereka yang rela berkorban demi sebuah tas Gucci, terpaksa ikut arisan $100 dengan kaum creme de la creme ibukota. It’s their money, it’s their choice, and they choose to be expertise in wasting them

    Reply
  • January 15, 2006 at 8:45 pm
    Permalink

    Dari New York Times:

    Judging from the scene at the glitzy Plaza Senayan shopping mall in Jakarta, Indonesia’s top savers never lost their appetite for the finer things. Instead of flying to nearby Singapore to buy their Cartier watches, they are buying
    them at home, said Victor Sassoon, whose Rubina Watch is Cartier’s sole
    distributor in Indonesia. “The country is very rich,” he said.

    At Plaza Senayan’s Louis Vuitton outlet, employees say they were never at a loss for customers. “All the time, they’re buying, buying, buying,” said Sadaeli, the shop manager. Across the way, a new Bulgari outlet is opening

    Mungkin memang banyak orang Jakarta yang mampu menyerap barang-bawang mewah itu. Tapi sekali lagi, itu sebelum 5 mall kelas tinggi ini berdiri.

    Reply
  • January 17, 2006 at 12:06 am
    Permalink

    setidaknya bisa ngurangi pengangguran.. :)

    Reply
  • January 17, 2006 at 12:47 pm
    Permalink

    Our latest campaign for PIM 2 tries to encourage those ‘creme de la creme’ to satisfy their craving here rather than go overseas. Starting from the seasonal print ad for Christmas with the headline ‘Flights to Singapore will be empty this December’ right to the next campaign this coming Chinese Lunar New Year. Since they have the money to buy those branded stuffs, may as well spend it here so that the money would go to the Indonesian people(hopefully).

    Reply
  • January 18, 2006 at 3:21 pm
    Permalink

    Wah… di Cibalamoha juga pengen. Buatin donk!

    Reply
  • January 20, 2006 at 2:01 am
    Permalink

    wawawawawaawawa, mall makin lama makin gede nya entah guna buat nyerap tenaga kerja, atau untuk estetika semata, atau lambang kesombongan serta pion catur penggeruk uang para kaum kapitalis. ya gimana lagi suatu tempat yang elit, elit pula pengunjungnya (rata-rata), makin pelit pula kita mengelurkan duit untuk nyumbang, makin kering pula budaya produktivitas kita, kalau gua jadi yg punya mall dari pada bangun mall mending bangun apartemen buat orang kumuh atau rumah sakit gratis , ya mau gimana lagi manusia terlanjur terbuai oleh sesuatu yang MEGA

    Reply
  • January 20, 2006 at 4:01 pm
    Permalink

    setidaknya bisa ngurangi pengangguran..

    yep, positip tingking aja.

    tapi sayang ya yg terus berkembang malah yg sipatnya konsumtip mulu.

    Reply
  • January 23, 2006 at 11:10 pm
    Permalink

    Segala puji bagi Sang pencipta… ini adalah karunia.

    Namun satu tanya menjelma, yang menuntut jawaban kata ‘iya’ dalam realita. “Mampukah kehadirannya menebar kebahagiaan buat semua, bagi kita yang kaya ataupun mereka yang papah?! atau sebaliknya bagi mereka yang kaya dan kita yang papah?!”.

    Reply
  • January 25, 2006 at 1:28 am
    Permalink

    waa kalau pendapat ini saya setuju dengan bang limas.

    Reply
  • February 16, 2006 at 11:41 am
    Permalink

    Halo…

    Buat saya sih biarin aja mereka bangun mall2 itu, kan itu uang mereka. Justru bagus karena jadi mengurangi pengangguran, dan juga jadi showcase ke investor asing bahwa Indonesia (Jakarta) udah pulih lagi. Seperti proyek mercusuar tp yang bayarin adalah para pengusaha kaya tersebut bukan uang pemerintah, malah mereka jd bayar pajak yg gede yg bisa menambah kas negara.

    Soal konsumerisme… emang orang Jakarta itu udah konsumtif, ga ada mall2 itu juga kaum2 kaya itu udah belanja melulu bahkan sampe ke luar negri. Miris bgt liat Shopping mall di Singapore dipenuhi orang2 Indonesia yg lagi borong barang. Lebih baik kan mereka belanjain uangnya di Indonesia. Kalau mengharapkan mereka menyumbangkan uangnya aja drpd beli tas LV or Gucci kayanya mustahillll deh… :-)
    Hidup Indonesia!

    Reply
  • March 8, 2006 at 10:52 am
    Permalink

    mall exclusive baru lagi?! terakhir gw ke Jakarta PIM II baru open. ada yang pernah hitung gak sudah berapa banyak mall di Jakarta? sayang sekali memang gak ada hiburan lain lagi selain jalan-jalan ke mall dan cuci mata.
    Jakarta dari dulu memang sudah berantakan tata kotanya, dari dulu tiap-tiap Gubernur dan PEMDA Jakarta memang tidak punya konsep dan visi yang jelas. Mungkin dibutuhkan seorang Ali Sadikin lagi untuk mengatur Jakarta.
    salam dari Tokyo

    Reply
  • April 4, 2008 at 11:55 am
    Permalink

    “Anonymous said…
    ada yang pernah hitung gak sudah berapa banyak mall di Jakarta?”

    mnrt data 2006 yg sy py, ada 37 shopping center yg tergabung dlm asosiasi mall di daerah jabodetabek.

    dan data dr internet yg sy py taun 2008 ada 47 shopping center di jkt. dan 51 di bodetabek. (sy tdk tau tergabung dalam asosiasi atau tdk)

    Reply
  • April 4, 2008 at 11:58 am
    Permalink

    “tikabanget said…
    Di jogja juga akan segera menyusul…”

    data yg sy py di yk ada 9 shopping center.

    Reply
  • April 4, 2008 at 11:59 am
    Permalink

    “dian decante said…
    wah mbokya bikin di Batam. di batam gak ada mall mewah, kaki lima semua mallnya”

    mnrt data yg sy py di batam sdh ada 6 shopping center ya? tp saya tdk tau spt apa kondisi mallnya dan target marketnya.

    Reply
  • April 4, 2008 at 1:29 pm
    Permalink

    “Tapi booming mall kelas tinggi tidak berhenti disini: ..Senayan City .. Sudirman Place.. Grand Hotel Indonesia .. Plaza Indonesia Extension..Pacific Place..Lucunya, semua mal ini mengaku sebagai mal high-end yang menjual barang-barang mahal dan mewah. Tidak ada yang mengklaim sebagai pusat grosir murah atau supplier kaos distro.”

    kan msg2 shopping center py target market sendiri2. yah kl mau grosiran mah belinya di trade center atuh (itc ato sejenisnya), bkn bgtu bkn?

    Reply
  • September 5, 2008 at 3:39 am
    Permalink

    Mall ter-mewah di seluruh Jakarta dan Indonesia.
    Grand Indonesia Shopping Town

    Sebagai lease mall terbesar di Indonesia, Grand Indonesia Shopping Town dibangun di atas lahan seluas 250.000 meter persegi dengan wilayah untuk ritel sebesar 132.272 meter persegi. GIST menawarkan tempat berbelanja dan hiburan bertaraf internasional bagi pengunjung, terutama para eksekutif dan fashionista Jakarta.

    Didesain oleh RTKL Associates Inc., Grand Indonesia Shopping Town terintegrasi dengan Hotel Indonesia Kempinski, apartemen premium Kempinski Residences serta gedung perkantoran tertinggi di Indonesia, Menara BCA.

    Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari tiga bagian: East Mall, West Mall dan sebuah Skybridge yang menghubungkan kedua bagian tersebut. Skybridge tersedia di lantai 1, 2, 3, 3A, dan 5 dengan sebuah food court berkonsep, Food Louver yang berada di lantai 3.

    West Mall Grand Indonesia Shopping Town telah dibuka untuk umum pada April 2007. Tenant-tenant yang telah beroperasi antara lain: Seibu department store sebagai tenant utama, Blitz Megaplex dengan 11 layar, dan Alun-Alun Indonesia, serta Starbucks, The Food Hall, Kinokuniya, Forever 21, Massimo Dutti,

    East Mall dibuka secara resmi pada Agustus 2007 dan menjadi rumah bagi brand-brand ternama, seperti flagship store Chanel, flagship store Dolce & Gabbana, dan Flagship Giorgio Armani, dan brand-brand internasional seperti Chloe, Celine, Burberry dan segera dibuka department store asal Inggris Harvey Nichols.

    Beberapa fashion brand internasional lainnya yang telah bergabung dengan Grand Indonesia Shopping Town antara lain Gucci, Bottega Veneta, Bally, Banana Republic, Bebe, Zara, O Store by Oakley, Giordano Concept Store, Raoul, Guess by Marciano, GAP, Pull & Bear.

    Crystal Jade Palace, Grand Duck King dan Palalada juga memilih GIST sebagai lokasi yang strategis untuk gerai pertama mereka.

    Grand Indonesia Shopping Town terdiri dari 8 lantai yang terbagi dalam 3 area, yaitu:

    The Specialty
    Menempati 3 lantai pertama dalam mall, zona ini diperuntukkan bagi para konsumen kelas atas yang menghargai arti eksklusivitas dan cita rasa tinggi dalam pengalaman berbelanja dengan mengunjungi butik-butik brand ternama yang terdapat di lantai ini.

    The Main Mall
    Main Mall berada di 3 lantai berikutnya yang merupakan akses utama dari mall. Zona ini akan dipenuhi dengan para pengunjung yang menantikan tren-tren terbaru dari koleksi fashion yang bertema kasual dan eksekutif, baik dari brand lokal maupun internasional. Demikian pula halnya dengan kebutuhan akan produk kecantikan, peralatan kesehatan dan perlengkapan lainnya bagi para pembelanja kosmopolitan.

    The Crossroads Of The World
    Zona ini merupakan konsep ritel tematik dan unik yang akan menempati dua tingkat teratas Grand Indonesia Shopping Town. Konsepnya adalah untuk membuat “Crossroads of the World” (persimpangan dunia) menjadi sebuah terobosan baru dari konsep pusat perbelanjaan tradisional yang sudah ada, dengan menawarkan berbagai macam seleksi yang terdiri dari café, restoran, perbelanjaan dan hiburan yang dikemas dalam atmosfir yang menyenangkan.

    Crossroads of the World

    “Crossroads of the World” membentang di kedua tingkat teratas Grand Indonesia Shopping Town. Crossroads of the World didesain oleh Gary Goddard Entertainment, Inc., sebuah perusahaan yang berbasis di California yang terfokus pada pengadaan jasa hiburan. Garry Goddard terkenal sebagai salah satu pemain utama di bidang desain dan produksi taman-taman hiburan. Garry juga dikenal sebagai salah satu pencipta film animasi, aksi-aksi teater, dan juga properti hiburan langsung (live entertainment).

    Beberapa contoh potofolio Garry Goddard Entertainment adalah:
    Terminator II 3-D untuk Universal Studios
    Startrek: The Experience untuk Paramount Parks
    The Jurassic Park: The Ride untuk Universal Studios Hollywood
    Hershey’s Chocolate World di Pennsylvania
    The Forum Shops di Caesars Palace Las Vegas

    “Crossroads of the World” terdiri dari 4 distrik yang unik dan berbeda, yaitu:

    Entertainment District
    Wilayah ini merupakan pusat dari kegiatan pertunjukan, teater, serta kehidupan malam yang menyenangkan. Entertainment District menciptakan pesona kehidupan di kota New York, dilengkapi dengan Rockefeller Plaza yang dihiasi pertunjukkan cahaya lampu dan air mancur yang spektakuler yang akan menghibur para pengunjung. Pertunjukkan air mancur menari (dancing fountain) dimulai jam 11.00 hingga pukul 24.00 (pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional), dan Pk. 12.00 hingga 22.00 (pada hari biasa) dengan jadwal-jadwal tertentu.

    Fashion District
    Terinspirasi oleh kota Paris yang terisi penuh dengan gaya dan tren fesyen masa kini. Nuansa film layar lebar Moulin Rouge yang romantis juga akan terlihat di sini.

    Garden District
    Wilayah ini merupakan spot yang sempurna bagi para pengunjung yang lebih menginginkan ritme yang tenang dan nyaman dengan nuansa Asia yang kental dan lanskap yang alami. Distrik ini menciptakan sebuah surga pelarian dari segala macam kesibukan berbelanja. Taman hiburan “Dream World” juga berada di distrik Garden di mana berbagai permainan tersedia bagi anak-anak. Dreamworld yang membentang di area Garden Districk hingga Market District Crossroads of the World menyediakan beragam permainan, antara lain Magic Bikes, Rio Grande, Fire Brigade, Jump Around, Canoe River, Monorail dan Mini Rocking Tug.

    Market District
    Market District mengetengahkan konsep bazaar ala Moroko, lekat dengan sentuhan kerajaan yang elegan. Suasana festival akan terasa sangat kental ketika pengunjung semakin masuk ke dalam area ini.

    Beberapa tenant yang telah membuka gerainya di zona Crossroads of the World adalah Takigawa restaurant, Fifth Avenue Café, Excelso, Gloria Jeans Coffee, Arabusta Coffee, Sushi Groove, Y&Y restaurant, Han Gang, dan Fun World Game Arcade.

    Food Louver – Skybridge Level 3

    Food Louver dirancang oleh konsultan desain interior pemenang penghargaan dari Jepang, Design Spirits. Konsep interior yang ditampilkan pada Food Louver terinsipirasi oleh gaya zen modern yang unik. Dengan menonjolkan jalur hias (louver) vertikal (maka dinamakan “Food Louver”) yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan akrilik, food court ini memancarkan suasana yang ramah dan nyaman.

    Berlokasi di lantai 3 Skybrigde, Food Louver berada di lahan seluas 3.200 meter persegi dengan kapasitas tempat duduk lebih dari 700 orang. Terdapat lima area kawasan tempat duduk berdasarkan bahan yang digunakan, yaitu: area kayu coklat, area kayu bakar, area akrilik transparan, area hijau akrilik, area bamboo, dan area batu.

    Food Louver menawarkan beragam pilihan makanan dan minuman bercita rasa lokal dan internasional pada outlet-outlet yang tersedia, antara lain: Golden Century Lamien Dim Sum Express, Dabu-Dabu Express, Raja Baso Tahu Saboga, Mie Tarik Laiker Tamani Express, Sate Senayan Express, Java Kitchen, Kentucky Fried Chicken dan Pizza Bar.

    Selain itu, terdapat “traditional section” di mana bisnis makanan yang belum terlalu popular dapat berpartisipasi, seperti Gado Gado Gang Kancil, Dapur Lada, Mie Kangkung & Siomay si Jangkung, The Wangsa, Garang Asem Ny Lily dan Ayam Goreng Pemuda Surabaya. Kehadiran outlet-outlet kecil dan efisien ini memberi cita rasa makanan ala rumah sebagai tambahan ragam pilihan menu di Food Louver.

    Reply
  • April 19, 2010 at 4:46 pm
    Permalink

    mall bagus barang yang dijual bagus tp harganya tidak bagus buat doompet

    Reply
  • December 25, 2011 at 12:48 pm
    Permalink

    Mall u budaya konsuntif dan semakin senang para koruptor hidup di indonesia…mboyo sadar rakyat miskin lebih banyak…mau makan susah….

    Reply
  • June 23, 2012 at 3:02 am
    Permalink

    Wonderful paintings! This is the kind of info that are meant to be shared around the internet. Disgrace on the seek engines for not positioning this post higher! Come on over and visit my website . Thank you =)

    Reply
  • August 29, 2013 at 2:28 am
    Permalink

    The long-established workstation has certain approach
    to the laptop mainframe and can currently be beside yourself to everywhere one wants to do suchlike they do on the computer.
    So while selecting leather bag for travelling purpose,
    you should look for a bag that is large enough to accommodate all your clothes and other things comfortably.

    They are also very sleek, stylish, comfortable, and can go
    perfectly well in any occasions.

    Reply
  • February 4, 2014 at 10:24 am
    Permalink

    Kendari lg bangun MOL dgn tinggi 270meter 70 lantai…

    Reply
  • September 27, 2014 at 8:39 pm
    Permalink

    Howdy! ӏ could have sworn I’ve been to tis website ƅefore bսt after reading througҺ some of tɦe post ӏ realized
    it’s new tο mе. Аnyways, I’m definitelу delighted I found
    it and I’ll be book-marking аnd checking Ƅack often!

    Reply
  • October 12, 2014 at 5:28 pm
    Permalink

    I’m impressed, I must say. Rarely do I come across a blog that’s
    equally educative and entertaining, and let me tell you,
    you’ve hit the nail on the head. The problem is something that too
    few men and women are speaking intelligently about. I am very happy that I stumbled across this in my search for
    something concerning this.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.